13 Oktober 2008

Paranormal Harus Turut Bertanggung Jawab atas Banyaknya Bencana di Negeri ini


Oleh : Edy Wahyu k


Dalam cerita Negeri kita adalah negeri yang "Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo" negeri yang kaya makmur tidak kurang suatu apapun, bahkan ada yang mengibaratkan negeri kita bagaikan Zamrut di Katulistiwa namun cerita tersebut sangat kontras dan bertolak belakang dengan kondisi yang sebenarnya, bencana terjadi hampir terjadi di setiap tempat, kelaparan hampir terjadi disetiap waktu dan pertikaian antar sesama sering kali tak terlakkan.Leluhur kita dikenal mempunyai peradaban sosial dan kebudayaan yang cukup tinggi, hingga pada setiap karya yang mereka buat tidak hanya mempunyai nilai seni yang tinggi namun juga mempunyai daya linuih, diantara ciptaan para leluhur kita adalah benda-benda pusaka bertuah kategori benda pusaka misalnya keris pusaka, tombak, pedang, kudi, tlempak, wedung, menur atau jenis tosan aji, jenis batu-batuan dan benda-benda bertuah lainnya. Para leluhur tidak begitu saja menciptakan benda-benda tersebut, para empu menciptakan sebilah keris tidak selalu difungsikan sebagai senjata namun tidak jarang keris tersebut ditanam pada suatu tempat dengan tujuan penyelarasan cosmos pada suatu tempat yang bermasalah contohnya penanaman Paku Bumi yang ditanam oleh seorang empu pada daerah yang mempunyai tingkat kemiringan tinggi dan rawan longsor, Keris Trah Banyu yang sengaja ditanam di daerah kering supaya mendapat limpahan air yang bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan masih banyak contoh-contoh lain yang kesemuanya berhubungan dengan Cosmos alam raya termasuk kejiwaan manusia.

Kita sering mendengar perburuan atau penarikan benda-benda pusaka dan benda gaib dengan proses berbagaimacam ritual dan upacara yang dilakukan oleh banyak paranormal atau banyaknya proses jual beli barang-barang pusaka yang dilakukan oleh para kolektor. Memiliki sebuah keris memang sangat membangggakan, disamping ikut nguri-uri (bahasa jawa) dan melestarikan budaya yang adi luhung warisan nenek moyang juga menambah dan menumbuhkembangkan semangat mencintai budaya nenek moyang. Tapi bila proses ini dilakukan secara sembarangan akan dapat berakibat buruk dan fatal kita bisa bayangkan bila barang-barang tersebut diambil atau tercabut dari tempatnya ditanam yang ditujukan sebagai penyelaras alam, kondisi cosmos alam akan simpang siur dan tidak seimbang hinga terjadi banyaknya bencana alam tanah longsor, banjir, kekeringan yang berkepanjangan, luapan lumpur panas, hempasan angin putting beliung dan kondisi emosional manusia yang tidak menentu hingga sering terjadi pertikaian dan lain sebagainya.

Banyaknya bencana di negeri kita hendaknya bisa dijadikan bahan efaluasi bagi kita semua untuk bisa lebih arif dalam memperlakukan alam ini, biarkan segala sesuatau yang ada dan sudah tertata untuk tidak di otak-atik lagi bahkan jauh lebih baik bila kita mengembalikan benda pusaka yang pernah kita tarik pada kondisi awal pusaka itu ditanam agar keselarasan cosmos alam tertata kembali. Para leluhur kita tentunya akan sangat bersedih bila sesuatu yang telah mereka ciptakan untuk kemaslahatan disalah gunakan bahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi-pribadi….