12 Desember 2008

BANGGA BISA CARI DUIT SENDIRI

Meskipun secara status mereka masih anak-anak, soal kemandirian anak jalanan tidak kalah dengan orang dewasa yang hidup dalam suasana komunitas masyarakat yang normal. Anak-anak jalanan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri bahkan mereka tidak jarang membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga, kondisi ini menjadi kebanggan tersendiri bagi anak jalanan.

Anak-anak jalanan tidak sepenuhnya tinggal dijalan. Mereka, sebagian besar masih tinggal bersama orang tuanya masing-masing, hanya sebagian kecil yang sepenuh hidupnya dihabiskan dijalanan, biasanya yang seperti ini adalah anak-anak urban yang berasal dari daerah yang jauh dari tempat dimana mereka tinggal sekarang, disini mereka tidak memiliki rumah, orang tua dan saudara, mereka bekerja mengais rejeki tidak hanya sekedar untuk mencari makan dan hiburan, namun lebih dari itu, mereka beraktifitas dijalan untuk bertahan hidup.


Bila diteliti dengan seksama anak-anak jalanan yang masih pulang kerumah dan masih memberi uang kepada orang tua kurang tepat bila disebut sebagai anak jalanan, mereka lebih tepatnya disebut sebagai pekerja anak, sedangkan prwedikat anak-anak jalanan lebih tepat diberikan pada anak-anak urban seperti yang sudah disebutkan diatas. Tempat tinggal mereka tidak menetap, mereka kebanyakan tinggal di kolong jembatan dan emper-emper toko. Jenis pekerjaan yang paling diminati oleh anak-anak jalanan dan menjadi kebanggaan adalah menjadi pengamen, karena mengamen harus memiliki keterampilan bermain gitar dan memainkan nada, aktifitas yang cukup sulit bagi usia anak-anak..


Masyarakat banyak yang yang salah paham dalam menilai aktifitas anak jalanan, mereka tidak jarang diidentikan dengan segerombolan sampah masyarat yang tidak berguna dan sarat dengan permasalahan kriminalitas, ungkapan seperti ini menjadi tidak sepenuhnya benar bila masyarakat mau untuk mencoba ingin tahu siapa sebenarnya mereka.


[Edy Wahyu K, Sahabat Anak Jalanan]

Tidak ada komentar: